Perjuangan terasa lama
Kau tahu bahwa perjuanganku kali ini akan terasa lebih lama dan lambat dan sedikitnya pasti banyak sakit hati yang timbul dan juga rasa iri dengki akan diri sendiri. Berpikir selalu akan masa lalu, berharap bisa mengubah yang tidak mungkin, namun apadaya itu cuma sekedar impian yang tidak mungkin terjadi.
Benar adanya jalan hidupku kali ini akan menjadi perjalanan yang benar – benar aku pahami kelak, aku kenang atau juga aku pendam lebih dalam dari samudera. Semua terjadi karena diriku yang sudah terpuruk, terjebak dalam lubang buaya tak ingin keluar karena sudah nyaman namun juga di sisi lain merugi diriku keluar, karena pastinya tak ada yang menginginkanku. Lalu seperti adanya bantuan dari langit, adanya tangga yang di turunkan membuatku bersemangat akan arti dunia, boleh aku menampakkan wajahku lagi ke mentari, tersenyum manis ke semua penduduk tak membuatku malu lagi, karena aku disini membawa sebuah cerita fantastis, yang mungkin tak semua orang memilikinya, semakin tinggi, semakin lancar kehidupanku, bahkan terlihat secercah masa depan yang cemerlang, buatku merasa rendah diri, mulai ku menjalin tali silahturahmi ke semua penduduk masa lalu, mulai ku ketemui satu persatu untuk membagi apa yang kulakukan di kala senggang.
Lenyap tanpa sisa
Namun memang takdir tak ada yang mengetahui, tiba – tiba saja apa yang aku rencanakan, pikirkan, bayangan seketika lenyap tanpa sisa, bahkan aku terperosok jatuh lagi ke sebuah penampungan akhir, memang tak membuatku masuk lubang buaya, tapi ini lebih memalukan dan sakit ketika banyak orang menyaksikan keadaanmu yang menyedihkan itu. Memanglah bantuan dari langit itu hebat, indah dan mengharukan tapi asal kalian tahu bahwa itu cuma titipan, tak selamanya terjadi, atau mungkin kita hanya harus tau pola apa – apa saja yang bakal terjadi dikala datang.
Perjuanganku yang lebih berat, berat karena tak lagi bisa kembali ke lubang buaya, berat meenjadi gagal, payah saat bertemu yang lalu – lalu, merasa terhina diri ini, dan bagai anjing ke pada tuan, itulah diriku sekarang, tak ada lagi harapan yang pasti sekarang, hanya bisa mengikuti apa kata tuan ku suruh.
Lalu selamat datang babak baru ku, musim payah yang akan selalu menemaniku, atau bisa kubilang semua orang membencimu tapi kau begitu baiknya singgah di kehidupanku, sungguh berterima kasih diriku ini akan kenyataan bahwa aku masih berguna di keadaanku yang sama payahnya. Hai, juga kepada orang – orang yang selalu menuntut ku untuk menjadi apa yang mereka inginkan, menjadi pihaknya, atau orang yang telah pergi jauh bahkan bisa dibilang lupa pun ikut meminta untuk membantu menopang masalahnya. Andai saja kalimat “ urus saja masalahmu “ berlaku untuk orang ini, sudah ku diam berjuta kata untuknya.
Salam merdeka,
Muhammad Fauzan,
On Blogger since, 2020
Manusia Merdeka