Muhammad Fauzan
Muhammad Fauzan Gue biasa dipanggil “Ozan” lahir dengan sehat pada tanggal 17 Mei 2000, Gue kuliah di UIN Alauddin Makassar, Jurusan Sistem Informasi. Facebook Twitter Instagram

Dunia yang 'Tunanetra'

No comments




Oleh : Anriyan

Kondisi saat ini

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “tunanetra” berasal dari dua kata yaitu “tuna” yang artinya rusak atau cacat dan kata “netra” yang artinya adalah mata atau penglihatan, jadi tunanetra adalah rusak penglihatan. Begitulah gambaran yang tepat untuk kondisi dunia saat ini dimana hampir seluruh Negara, seluruh orang bungkam dan lebih memilih untuk menutup mata akan beberapa peristiwa yang terjadi pada daerah-daerah konflik.

Seperti peristiwa yang terjadi pada Muslim Uighur di Xianjing baru-baru ini. Dimana seluruh umat Muslim Uighur diperlakukan secara tidak manusiawi oleh pemerintah China. Informasi yang diterima dari beberapa penduduk Muslim Uighur yang berhasil kabur dari siksaan pemerintah China menyatakan bahwa penduduk Xianjing yang merupakan Muslim Uighur ditempatkan dalam suatu kamp penahanan. Di kamp penahanan tersebut penduduk Uighur mendapatkan perlakuan dan siksaan yang tidak manusiawi selama berhari-hari. Ditempatkannya mereka dalam kamp tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mencuci otak mereka hingga mereka mau untuk menentang Agama mereka sendiri. Salah satu perempuan Uighur membenarkan hal tersebut dan mengatakan bahwa dalam kamp penahanan tersebut, mereka ditempatkan dalam suatu ruangan khusus yang hanya terdapat satu jalan keluar dan terdapat sebuah monitor dibagian depan serta kamera pada bagian belakang yang akan terus mengawasi gerak-gerik mereka. Ruangan tersebut dapat menampung puluhan orang yang dimana mereka dipaksa untuk duduk menghadap ke arah monitor selama 24 jam dan tidak diperbolehkan untuk melakukan aktivitas yang lain selain makan dan buang hajat. Bahkan untuk menoleh sedikitpun sangat tidak diperbolehkan karena mereka akan dikira melakukan gerakan sholat, dan apabila ada yang melanggar maka orang tersebut akan disiksa dengan cara yang tidak manusiawi.

Makan dan buang hajat dilakukan ditempat yang sama sehingga pada saat buang hajat akan menjadi tontonan yang sangat memalukan. Bayangkan saja bagaimana rasanya bila dalam suatu ruangan digunakan untuk makan sekaligus buang hajat, maka aroma yang terdapat dalam ruangan tersebut akan menjadi tidak karuan. Dan akan ada satu waktu pakaian mereka akan diganti kemudian proses pencucian otak akan berlangsung kembali. Kebanyakan dari mereka yang berada pada kamp penahanan tersebut adalah orang-orang yang melakukan pelanggaran yang dapat dikatakan bahwa pelanggaran yang ditetapkan pemerintah China adalah suatu pelanggaran yang sangat konyol karena hanya dengan melakukan aktivitas beragama saja akan langsung dimasukkan di kamp tersebut. Selain hal tersebut, apabila diketahui bahwa mereka melakukan perjalanan keluar Negeri mereka juga akan dimasukkan ke dalam kamp tersebut.  Jika dilihat dengan seksama pemerintah China seolah-olah tidak mau apabila rahasia mereka akan tindakan mereka terhadap Muslim Uighur tersebar luas.

Pencucian otak

Anak-anak dan perempuanlah yang paling merasakan dampaknya. Anak-anak dimasukkan ke dalam pusat pendidikan yang dibawahi oleh pemerintah China langsung. Di pusat pendidikan tersebut, anak-anak akan dicuci otaknya hingga mereka membenci dan mau melawan Agama mereka sendiri. Sedangkan perempuan, selain dimasukkan ke dalam kamp penahanan, mereka juga dipaksa untuk menikahi orang laki-laki China. Maksud dari pernikahan yaitu untuk memutuskan dan memusnahkan rantai keturunan Muslim Uighur secara permanen. Pemerintah China sangat memaksakan hal tersebut agar tujuan mereka dapat tercapai bagaimana pun caranya.

Namun dengan beredarnya tindakan keji pemerintah China ini, masih ada beberapa pihak yang masih tidak membenarkan hal tersebut, contohnya Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian. Xiao Qian mengatakan bahwa Pemerintah China melakukan hal tersebut murni untuk memerangi aksi radikalisme dan terorisme, bukan untuk menghapuskan keturunan Uighur. Duta Besar China tersebut mengatakan bahwa memang ada segelintir orang yang berusaha dan berkeinginan untuk memisahkan Xinjiang dari China dan mendirikan satu Negara merdeka bernama Turkistam Timur. Tindakan tersebut tidak dapat diterima oleh pemerintah dan masyarakat China sekaligus menyayangkan akan publikasi dokumen internal China yang dilakukan media AS, New York Times, beberapa waktu lalu. Dokumen itu diartikan media tersebut sebagai sebuah upaya penganiayaan pada kaum Uighur.

Salam merdeka,
Muhammad Fauzan,
On Blogger since, 2020

Muhammad Fauzan
Muhammad Fauzan Gue biasa dipanggil “Ozan” lahir dengan sehat pada tanggal 17 Mei 2000, Gue kuliah di UIN Alauddin Makassar, Jurusan Sistem Informasi. Facebook Twitter Instagram

Comments

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, !